Sabtu, 28 Mei 2011

Oh Angin.. Malang Nian Nasibmu..

Sebuah kesedihan ketika kita merasa dianggap seperti angin lalu,
Arti hadirnyapun seakan tak terlihat mata....
Melihat ke arah kitapun seakan enggan...
Tersenyum, melambai, jika merasa panas...
itu lah angin....
Jika ia ada dan berhembus, taukah mereka bahwa ia berusaha memberikan kesejukkan ...
tapi apakah mereka melihat usaha itu?? menghargainya?? mungkiin...
Jika ia tak ada, mungkin sebagian menyadari ketidak hadirannya, tapi mereka acuh ...
Karena bagi mereka,
   Selama ada kipas angin, adakah alasan untuk menunggu kesejukkan dari angin kecil yang  kesejukkannya pun terkadang tak nyata??
Karena bagi mereka,
   Selama mereka hidup dalam kesejukkan, adakah mereka membutuhkan angin kecil??
Karena bagi mereka,
   Selama mereka bisa tersenyum, adakah mereka mengingat aku....

Aku...
Aku disini....
Apakah kalian tak melihat aku???

ohh.. angin.. malang nian nasibmu... 

Tapi.. yang ku tau, kau tegar, angin...
Kau tak seperti aku, yang masih berteman dengan air mata kala melihat hadirku saja aku tak mampu...
Apakah separah itu diriku??
Sampai-sampai tak sanggup aku bercermin untuk melihat siapa aku..
Karena yang tampak di cermin hanya hembusan angin, bukan diriku...
dan mereka yang membuatnya seperti itu....
Mereka mengajari aku, bahwa aku tidak berarti...
Karena mereka juga yang mengajarkan aku...
bahwa mereka terlalu berarti untukku, tapii aku tidak... AKU TIDAK....


Tapi angiin...
tau kah kau ...?
aku sanggup untuk kembali berdiri...
walau aku tak berarti...
Bukankah kipas angin pun tidak akan ada artinya jika tak ada angin...
masih banyak orang yang merasa panas, dan mereka.... tak memiliki kipas angin...
bukankah mereka juga sama akan merasa gerah??
Masih banyak orang yang membutuhkanmu, Hai ANGIN....


Akupun menyadari, bahwa terlalu picik rasanya...
jika aku hanya menganggap diriku tak berarti hanya karena mereka tak menghargai arti hadirku..

lalu Hayyy??
dimana ku meletakkan semua yang menyayangiku??
Bukankah mereka orang-orang yang tetap menyayangiku, walaupun aku hanya ANGIN...
Bukankah mereka tetap menghargaiku, walaupun aku hanya memberikan sedikit kesejukkan??

Haii lihatlah kesini
aku menjeriit....
Tapii.. siapakah yang akan mendengar...
Jeritan ANGIN....


Haii aku menangis...
Tapi.. siapakah yang melihat isakan tangis angin kecil seperti aku??

Haii aku melambai ke arah kaliaan..
tapii aku hampir putus asa...

Oh Angiin... malang nian nasibmu...
tapi... kau tau, bahwa kau masih bisa hidup berarti.... 
bahkan kau mampu untuk lebih berarti...
tentu, jika kau mau berdiri dan membenahi dirimu...
bukan hanya terpuruk dan selalu menyalahkan keadaanmu, dan sekitarmu... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar